penulis: Sobri Hai
Bertemu dengan member JKT48 Sendy Ariani, fans siap siap deh bakal disapa dengan hangat sambil menggunakan bahasa Jepang, Inggris dan Indonesia: “Minasan ganbatte, yes yes yes! Senyumku berirama dan membuatmu menari. Aku Sendy,” kata member kelahiran 12 Agustus 1993 ini ceria. Yes yes yes! Khas banget, jadi pingin menari bareng Sendy.
Eniwei ngomongin menari, Sendy pernah loh sanking kecentilannya menari sana sini waktu masih kecil dulu, ia sampai kehilangan sebuah dompet warna warni kesayangannya. Ceritanya pun menjadi petualangan unik tersendiri.
“Iya, jaman SD, aku pulang jalan kaki,loncat sana sini, aku juga senang taru dompet warna-warni aku di kupluk gitu bukan di saku. Pokoknya gaul dan alay deh! Besoknya aku ke sekolah (SD) nggak bawa jaket. Aku tarunya di saku celana, karena dompetnya rame, aku empet empet gituh deh di saku. Nah karena kalau ke sekolah dulu sukanya lewat sawah-sawah gitu, pokoknya kampung deh kampung hehe, ternyata dompet aku ilang,” ceritanya panjang lebar.
Meski mengaku menyesal karena menghilangkan suatu barang, ternyata keceriaan Sendy tetap ada, bahkan semnagatnya patut diacungi jempol.
“Aku lagsung telusuri jalan sawah, aku leiat-liat di selokan dan yes yes yes, ketemu. Aduh tapi dompetnya udah berlumpur. Aku sedih,” katanya tapi nggak menunjukkan wajah sedihnya. Hmm Sendy? Gimana sih.
“Sebenarnya, aku nggak amsalah hilang dompet, aku nggak sedih. Justru sekarang yang bikin aku sedih adalah sawahnya udah jadi rumah-rumah gitu. Itu sebenarnya yang aku merasa kehilangan betul!” katanya. Oh so sweet! Ternyata Sendy peduli lingkungan juga ya? Dan pesawahan itu lebih dirindukannya lebih dari apapun.
Eniwei ngomongin menari, Sendy pernah loh sanking kecentilannya menari sana sini waktu masih kecil dulu, ia sampai kehilangan sebuah dompet warna warni kesayangannya. Ceritanya pun menjadi petualangan unik tersendiri.
“Iya, jaman SD, aku pulang jalan kaki,loncat sana sini, aku juga senang taru dompet warna-warni aku di kupluk gitu bukan di saku. Pokoknya gaul dan alay deh! Besoknya aku ke sekolah (SD) nggak bawa jaket. Aku tarunya di saku celana, karena dompetnya rame, aku empet empet gituh deh di saku. Nah karena kalau ke sekolah dulu sukanya lewat sawah-sawah gitu, pokoknya kampung deh kampung hehe, ternyata dompet aku ilang,” ceritanya panjang lebar.
Meski mengaku menyesal karena menghilangkan suatu barang, ternyata keceriaan Sendy tetap ada, bahkan semnagatnya patut diacungi jempol.
“Aku lagsung telusuri jalan sawah, aku leiat-liat di selokan dan yes yes yes, ketemu. Aduh tapi dompetnya udah berlumpur. Aku sedih,” katanya tapi nggak menunjukkan wajah sedihnya. Hmm Sendy? Gimana sih.
“Sebenarnya, aku nggak amsalah hilang dompet, aku nggak sedih. Justru sekarang yang bikin aku sedih adalah sawahnya udah jadi rumah-rumah gitu. Itu sebenarnya yang aku merasa kehilangan betul!” katanya. Oh so sweet! Ternyata Sendy peduli lingkungan juga ya? Dan pesawahan itu lebih dirindukannya lebih dari apapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar